Senin, 19 Maret 2012

KEBUDAYAAN DALAM LINGKUNGAN SAYA



Budaya Bisa di katakan Kebiasan turun temurun yang di jalani oleh setiap manusia,dalam kebudayaan terdapat bermacam2 budaya yang di jalankan.
Salah satu budaya yg banyak kita  ketahui,yaitu budaya turun menurun yg di jalankan  sampai sekarang oleh keluarga ku
1.      Yaitu budaya Ayun mulut
Apakah kalian tau apa itu Ayun mulut?
Lebih jelasnya :
Ayun mulut :Bayi yang di ayun,agar tidak sakit-sakitan dan selalu sehat dengan bermacam-macam syarat yang harus di lakukan dan di siapkan,Ayun mulut ini selalu Jadi tradisi keluarga Saya.
Bisa dikatakan ayun Mulut dijankan pada saat akikahan salah satu anak yg baru lahir dan saat memberikan nama biasa nya orang tua ku menjalankan x dengan cara Anak pertama di taruh dlm ayunan dan di ayun se iring doa yang di bacakan,dan terus dilakukan bergiliran sampai urutan anak yg baru di beri nama,
            Kebiasa’an ini pun terus di lakukan sampai seorg anak itu menikah,Apabila anak itu sudah menikah maka di kelahiran adik yg baru dia tidak di ayun lagi, Aku pun sering mengalami itu,biar aku sudah besar aku tetap di ayun,mugkin sebagian orag yang tidak tau akan binggung,mengapa anak sebesar itu masih di ayun,Tapi kalo di keluarga kami sudah terbiasa. Dalam acara ini menggunakan tujuh lembar sarung helai yang memanjan dgn warna yang berbeda-beda,dan di beri hiasan bunga,buah-buahan,dan bermacam-macam bentuk burung,pedang ketupat yang terbuat dari daun nipah (Pucuk Daun Nipah yg Kalau tua bias di buat atap daun ).
            Kebiasaan ini pun di jalan  kan terus menerus dalam keluarga saya,dari jaman datu,nenek,kakek,ayah,ibu,kakak,saya,adik dan keponakan saya yang setiap tahun mungkin bertambah.Dan Nanti nya mungkin saya yang akan meneruskan nya.
2.      Pelangkah Dalam sebuah perkawinan

Pelangkah Dalam artian melewati saudara yang lebih tua dari yang mau menikah dan yang tua belum menikah,
            Di lingkungan saya banyak yang meyakini bahwa pelangkah Harus di berikan kepada saudara ataupun kakak yang di langkah atau di lewati,Karena apabila tidak di jalankan maka yang di lewati(yang ter tua ) akan sulit untuk menemukan jodoh nya.
Dalam tradisi pelangkah ini di wajibkan seorang adik yang melangkahi ( melewati) memberikan pelangkah  kepada kakak nya sesuai permintaan atau pun seperangkat pakain lengkap,sesuai dengan apa yang di minta,dan apabila yang di langkah adalah saudara laki-laki maka wajib sang adik memberi emas berupa cincin untuk menandakan bahwa sang kakak merestui dan nanti nya tidak mempersulit kakak untuk mendapatkan jodoh dan pasangan hidupnya.
Pelangkah ini di serahkan sebelum hari perkawinan,dan semua barang di beli oleh pihak laki-laki atau pasangan yang melangkahi.
Tetapi jika sang kakak atau yang di dahului dengan iklas merelakan adik nya mendahului dia menikah dan tidak mengharapkan pelangkah maka tidak di wajibkan untuk adik memberi pelangkah itu.
Dan saya pun mengalami itu,ketika adik saya mendahului saya untuk menempuh kehidupan baru,saya pun menerima barang-barang yang di sebut pelangkah agar nanti kata nya saya akan tidak sulit dalam menemukan pasangan hidup.,Amin Ya rob….
3.      Tujuh  bulanan.
Tujuh bulanan ini bisa di katakan Saat usia kehamilan seorang ibu genap tujuh bulan maka di wajibkan agar melakukan serangkaian addat yang dikatakan mandi-mandi Yang dilaksanakan pada tengah hari jum’at selepas sholat jum’at dan di rangkai’I dengan bermacam-macam benda yang di letakan pada tempat pemandian, dengan mengikat empat batang pohon manisan/tebu di ikat menggunakan benang berwarna hitam dan di letakan se rangkaian benda atau pun barang yang di anggap untuk memperlengkap syarat Mandi-mandi dan juga menyediakan sebuah kelapa tua yang baru bertunas yang nantinya akan di jadikan sebagai penggati anak sementara.
            Sedangkan untuk perlenkapan air nya di siapkan bunga tujuh macam yang berbeda-beda warna dan kembang mayang,kelapa tua yang nanti nya akan di pecahkan di atas kepala seorang ibu yang sudah di tutup dengan kain hitam yang menutupi seluruh badan,dan air dari pecahan buah kelapa itu harus di minum oleh sang ibu yang di dalam tadi.dan seterus nya di lakukan berbagai rangkaian acara hingga selesai.

Minggu, 18 Maret 2012

kebudayaan

Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199

Kebudayaan yg terdapat pada kehidupan ku sehari2 tidak begitu runyam,
hanya mengikuti kebiasaan nenek moyang keturunan yg bisa di lakukan dan tidak bisa dilakukan,
maksud x yg tidak boleh di jadikan kebiasaan an.