Menurut
Saya Antara manusia dan teknologi telah tercipta korelasi
yang sedemikian erat. Kepiawaian perangkat teknis ini juga membuat manusia
ketagihan, bahkan terobsesi.
eknologi adalah karya yang
dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak
akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut.
Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (exercise)
budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka
teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya,
menjadi suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa dalam
menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi kemudian akan membantu manusia
dalam merekayasa. Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan teknologi
sering sulit dipahami karena seakan terjadi secara obvious atau
terjadi sepenuhnya dilatar belakang sehingga luput dari pengamatan. Maka untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan
teknologi dan sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal mula
terbentuknya masyarakat manusia. Jadi manusia sanggat berhubungan dengan
teknologi.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
. Manusia
adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan
,perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu
positis maupunnegatif
manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia)sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia
juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil. dan sebagai makhluk
sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan
dan tempat tinggalnya.
Manusia
mendapakan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin
tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar
jumlah keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap
lingkungannya.
Manusia
sangat lah peka terhadap lingkungan di sekitarnya, Kehidupan manusia tidak bisa
dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Sebuah toko komputer
ingin membangun suatu database yang isinya tidak hanyakomponen-komponen
dasar komputer, tetapi juga informasi yang dapat membantudalam memberikan pilihan data spesifikasi
komputer untuk suatu paket komputerlengkap bagi para konsumen berdasarkan kriteria-kriteria yang dibutuhkan
olehkonsumen.
Pada proses
perancangan aplikasi ini, diterapkan metode logika fuzzy dalam studikasus pemilihan
spesifikasi komputer berdasarkan kebutuhan konsumen. Haltersebut berdasarkan banyak kasus selama ini,
dimana konsumen banyak bertanyatentang
spesifikasi komputer yang menjadi dasar pertimbangan mereka dalampemilihan paket
komputer lengkap. Biasanya pemilihan spesifikasi komputer padasuatu toko komputer
dilakukan dengan berkonsultasi dengan para pegawai toko.
Namun hal itu akan
memakan waktu yang lama dan tidak praktis. Terdapat suatumetode yang lebih praktis, yaitu dengan
membangun suatu aplikasi sistem
pendukung keputusan pada penentuan spesifikasi komputer yang di dalamnya
jugaditerapkan
metode logika fuzzy.
Sistem yang akan
dibangun merupakan sistem database fuzzy (Fuzzy DatabaseSystem), karena pada
proses pengambilan keputusan menggunakan logika fuzzy danmenggunakan database
dalam menyimpan dan mengambil data spesifikasikomputer. Model yang digunakan pada database
fuzzy ini adalah model Tahani,yang masih menggunakan relasi database yang bersifat standar, dengan
lebihmenekankan
penggunaan fuzzy pada beberapa field dalam tabel-tabel yang adapada database tersebut
dan pada perhitungan matematisnya [1].
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
sistem pakar?
2. Komponen dalam sistem pakar?
3. Bagaimana sistem kerja pakar?
4. Bagaimana perancangan sistem
dalam mengidentifikasikan kerusakan telpon?
5.
Bagaimana struktur sistem pakar untuk mengidentifikasikan kerusakan sambungan telepon?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah ini antara lain:
a.
Memberikan kemudahan untuk mengidentifikasikan kerusakan sambungan telepon.
b.
Penerapan sistem pakar untuk pengambilan keputusan dalam mendiagnosa kerusakan
sambungan telpon
1.4 Manfaat
Adapun manfaatnya antara lain:
a.Memperoleh informasi yang
diperlukan untuk mengetahui kerusakan jaringan telpon.
b. Membantu proses pengambilan
keputusan secara cepat dan tepat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan
salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karenapenerapannya
diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti
sangatmembantu dalam
mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya. Sistem pakar adalah sustusistem komputer yang
dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar padasuatu bidang keahlian
tertentu (Shelly, 1990; Setiawan, 1993; Margianti,1995).
2.2
Komponen Dalam Sistem Pakar
Komponen sistem pakar
terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)
Knowledge Base
merupakan inti dari program sistem pakar karena basis pengetahuan itu merupakanpresentasi pengetahuan
atau knowledge representation basis pengetahuan adalah sebuah basis datayang menyimpan
aturan-aturan tentang suatu domain knowledge/pengetahuan tertentu. Basispengetahuan ini
terdiri dari kumpulan objek beserta aturan dan atributnya (sifat atau cirinya).
Contoh :
If hewan merupakan
sayap dan bertelur then hewan jenis burung.
2. Working Memory (Basis Data atau Memori Kerja)
Working memory adalah
bagian yang mengandung semua fakta-fakta baik fakta awal pada saatsistem beroperasi
maupun fakta-fakta pada saat pengambilan klesimpulan sedang dilaksanakanselama sistem pakar
beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.
3. Inference Engine (Mesin Inferensia)
Inference Engine
adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-polapenalaran sistem yang
digunakan oleh seorang pakar.
- Mekanisme
ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban
atau kesimpulan yang
terbaik.
- Mesin ini
akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis
pengetahuan dengan
fakta-fakta yang ada dalam basis data.Dua teknik Inference, yaitu:
a. Backward
Chaining (Pelacakan kebelakang)
Melalui penalaranya
dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung
tersebut,jadi proses pelacakan
berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang
akan dicari baru
kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal Driven.
b.Forward Chaining (Pelacakan
ke depan)
Forward Chaining merupakan
kebalikan dari Backward Chaining yaitu mulai dari kumpulan
data menuju
kesimpulan. Suatu kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang
telah diketahui atau
data driven.
4. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai
adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai.
Pada bagian
memungkinkan pengguna untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem
pakar serta
menerima penjelasan dan kesimpulan.
Gambar 2.1 Komponen Utama
sistem pakar
2.3
Sistem Kerja Pakar
Menurut Staugard
(1987) sistem kerja pakar terbagi dalam tiga modul yaitu:
1. Modul Penerimaan Pengetahuan
Untuk mendapatkan
pengetahuan sistem pakar dilakukan proses penerimaan pengetahuan.Proses ini dilakukakan
melalui interaksi dengan pakar penerimaan pengetahuan dilakukandengan bantuan Knowledge
Engineer (KE), yaitu seorang spesialis sistem yangmenterjemahkan pengetahuan yang dimiliki
seorang pakar menjadi pengetahuan yang akantersimpan dalam basis pengetahuan pada sebuah
sistem pakar.
Gambar 2.2 Knowledge
Engineer (KE)
2. Modul Konsultasi
Sistem pakar pada
modul konsultasi apabila sistem memberikan konsultasi berupa jawaban ataspermasalahan yang
diajukan oleh pemakai pada modul ini pemakai yang awam berinteraksi dengansistem dengan
memasukkan data dan jawaban-jawaban pertanyaan sistem.Data yang dimasukkan olehpemakai ditempatkan
dalam database sistem dan kemudian diakses oleh pembangkit inference untuk
mendapatkan kesimpulan.
3. Modul Penjelasan
Modul Penjelasan
adalah menjelaskan proses pengambilan keputusan yang dilakukan olehsistem.
2.4 Perancangan
Sistem
A. Perangkat Keras (Hardware)
Sistem pakar untuk mendeteksi dan mendiagnosa kerusakan sambungan telepon
dirancang dan
dibangun untuk komputer PC (stand alone). Konfigurasi minimum yang
dibutuhkan adalah komputer
dengan processor 486, RAM 16 Mb, Hardisk dan Mouse.
B. Perangkat Lunak (Software)
Sistem ini merupakan bagian dari sistem informasi kerusakan sambungan
telepon yang dibuat
dengan WinExsys dan beroperasi pada sistem operasi windows 97.
Perangkat lunak yang digunakan untuk menyusun sistem pakar ini adalah
WinExsys Profesional
VERSI 5,0.
C. Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem akan dilaksanakan berdasarkan metode choice/pilihan.
Metode ini terdiri
dari:
1. Rekayasa sistem dan analisis.
Dalam tahap ini dilakukan komunikasi antar pencari dan pengguna sistem
untuk
Analisis tahap ini lebih dalam lagi mengenai sistem, tujuan atau fungsi
yang akan
dilakukan sistem.
3. Desain (Design).
Tahap ini ditentukan konfigurasi yang dibutuhkan oleh sistem dan metode
yang
digunakan dalam mengambil keputusan.
4. Pengkodean (Coding)
Pada tahap ini dilakukan perubahan hasil desain menjadi program yang dapat
dibaca olehkomputer.
5. Pengujian (Testing)
Pada tahap ini dilakukan pengujian dari kinerja sistem,mencari dan
memperbaiki
kesalahan/error yang ada.
6. Pemeliharaan (Maintanance)
D. Alur Program
Urutan proses dari sistem ini mengikuti alur sebagai berikut:
Pemasukan data dilakukan pada queri yang telah terbentuk. Setiap pertayaan
kerusakan sambungan
telepon, dari data yang dimasukkan selanjutnya sistem akan mengambil
keputusan berdasarkan kaidah
dalam basis pengetahuan, kemudian sistem akan memberikan prediksi dari
kerusakan sambungan
telepon.
Gambar 2.3 Alur Program
2.5 Struktur dari
Sistem
Sistem pakar
untuk mengidentifikasikan kerusakan sambungan telepon.
A. Proses Penerimaan Pengetahuan
Untuk melakukan identifikasi kerusakan sambungan telepon diperlukan
pengetahuan mengenai:
1. Ciri-ciri kerusakan telepon
2. Jenis-jenis kerusakan sambungan telepon
3. Gejala kerusakan sambungan telepon.
Salah satu contoh proses penerimaan
pengetahuan di tabel berikut ini :
Gambar 2.4Proses penerimaan pengetahuan
B. Basis
Pengetahuan
Kaidah-kaidah yang ada
pada pengetahuan disusun berdasarkan pengetahuan yang didapat dariproses penerimaan
pengetahuan beserta asumsi dari sistem yang digunakan.Untuk sistem perbaikan gangguan yang
digunakan oleh PT. TELKOM sekarang sistematikaatau urutan perbaikanya adalah sebagai
beikut:
1. Test Main Distibution Frame (MDF)/Switching/sentral.
Berbentuk software
untuk mengecek disambungan mana ada yang rusak. Untuk mengecek apakah adakerusakan sambungan
telpon pada MDF (Switcing/Sentral) maka menggunakan alat ukur sulim (alatukur):
• Isolasi: standar ukur yang dianggap baik =1,25Mf; C=0,15 Mf berarti ada
jaringan yang putus.
• Konsleting: muncul Error Message Manual= pesan busy.
• Afleding: kedengaran suara menggerosok dan dilayar muncul tampilan RAE=
0,2 ohm; BBE 2,3
ohm.
Bila saluran baik di MDF :
Tolak ukur DAE= 0,0 V; DBE=0,0 V; RAB=10,00 m ohm; RAE= 10,00m.ohm; RBE=
10.00
m.ohm; C=0,50Mf.ohm. C= 1,25Mf.
2. Test Rumah Kabel (RK/PCP)
Untuk mendeteksi kerusakan gangguan telepon dalam tahap ini adalah :
• Cek sambungan dari MDF (Sentral House).
• Test Tone.
• Cek kabel yang saling berhubungan.
3. Test distribution Points (DP)
• Cek kabel dari rumah Kabel.
• Cek tiang.
• Cek /periksa kabel dari distribution points.
4. Asumsi-asumsi yang dibuat dalam pembuatan keputusan yaitu:
1. Setiap kerusakan sambungan harus melakukan pengecekan kepada seluruh
sistem yang ada
yaitu:
Muncul dari MDF.
Test rumah kabel.
Test Distribution Points.
Test kotak terminal batas (KTB).
Test Roset.
Test Pesawat.
Gambar 2.5 Sistem Pengecekan Kerusakan
Lampiran Program
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa:
a.Memerlukan seorang yang
ahli dalam mendiagnosa penyakit kucing. Sistem pakar tidak akan selalu benar,
tergatung pada sumber informasinya (ahli).
b.bahwa
Sistem Pakar adalah Sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.
c.Sistem pakar ini
merupakan implementasi dari pembangunan sistempakar untuk mengidentifikasikan
kerusakan saluran telepon.